Rabu, 25 September 2013

MENIKMATI OBYEK WISATA di PULAU GARAM

Karapan Sapi pastinya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Tradisi asli masyarakat Madura ini sudah cukup tenar hingga ke penjuru dunia di luar Nusantara. Gambarnya pun pernah menghiasi mata uang koin Rupiah, bahkan produsen mobil sport Lamborghini pun terispirasi menamai salah satu seri mobil mewahnya dengan nama Madura karena tradisi ini. Karapan Sapi digelar secara rutin setiap tahunnya. Pada umumnya adu balapan sapi akan dimulai dengan penyisihan di tingkat kecamatan, kemudian dilanjutkan ke tingkat kabupaten, sebelumnya akhirnya para pemenang akan berlaga di Piala Presiden yang mempertemukan pasangan-pasangan sapi terbaik dari seluruh Indonesia. Meskipun sempat menuai kontroversi karena adanya kekerasan terhadap sapi di arena, kini Karapan Sapi Madura telah melakukan evolusi dengan menghilangkan unsur kekerasan terhadap sapi-sapi karapan.
Pantai Siring Kemuning
Pantai Siring Kemuning terdapat di Kabupaten Bangkalan, jaraknya sekitar satu jam perjalanan dengan kendaraan roda dua dari pusat kota. Lokasinya searah dengan pusat kerajinan Batik di Tanjung Bumi sehingga cocok sekali untuk mengunjungi keduanya secara bersamaan. Sayangnya potensi objek wisata ini masih belum dikelola secara maksimal oleh Pemkab Bangkalan. Hal ini terlihat dari minimnya fasilitas umum yang tersedia di pantai ini. Para pengunjung yang membutuhkan kamar mandi bahkan harus rela menumpang di rumah-rumah penduduk yang ada di dekat pantai.


Pantai Lombang terletak di ujung timur Pulau Madura atau lebih tepatnya di Kabupaten Sumenep. Pantai ini cukup unik karena di sepanjang pantainya terdapat banyak Pohon Cemara Udang. Keberadaan pohon-pohon ini menambah asri suasana pantai. Dan konon, di dunia hanya ada beberapa pantai dengan vegetasi yang sama. Pantainya cukup bersih dengan hamparan pasir berwarna kuning keemasan. Fasilitas yang tersedia cukup lengkap, seperti tempat parkir, gazebo, kamar mandi, hingga warung-warung penjual makanan dan minuman di tepi pantainya.

Mercusuar Sembilangan merupakan salah satu bangunan peninggalan Belanda yang usianya lebih kurang seratusan tahun. Menara suar ini letaknya tidak jauh dari pusat Kota Bangkalan. Bangunan ini didirikan oleh Belanda pada masa pemerintahanRaja Z.M. Willem III dan mulai digunakan pada tahun 1879. Walaupun sudah cukup uzur, mercusuar ini masih digunakan untuk menerangi Selat Madura hingga kini. Salah satu daya tarik objek wisata ini adalah kesempatan untuk menyaksikan Gresik, Pelabuhan Tanjung Perak, Selat Madura, hingga Kabupaten Bangkalan dari puncak menara.

Sebenarnya lebih tepat menyebutnya sebagai Bukit Geger dari pada Gunung Geger karena sebenarnya tempat ini hanya sebuah bukit menjulang di Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan. Selain pemandangan alam dan suasana hutan yang sejuk, potensi wisata di lokasi ini adalah makam dari Potre Koneng (Putri Kuning) yang dipercaya merupakan nenek moyang orang Madura. Untuk mencapai lokasi, para pengunjung sebaiknya membawa kendaraan pribadi yang cukup prima karena kondisi jalan yang kurang mulus. Selain itu pengunjung juga harus menyiapkan fisik yang prima untuk mendaki ratusan anak tangga untuk sampai di makam sang putri. Objek wisata ini sangat cocok bagi petualang yang menyukai kegiatan luar ruangan (outdoor) dengan bumbu sejarah dan religi.

 http://rotyyu.blogdetik.com/2013/06/10/7-potensi-wisata-di-pulau-madura/





Tidak ada komentar:

Posting Komentar